BUILD YOUR OWN WORLD Like what you see? Become the Master of your own Universe!

Remove these ads. Join the Worldbuilders Guild

biru mackerel

biru mackerel (a.k.a. biru)

mantan marine yang keras kepala dan suka memungut barang-barang aneh dijalan untuk dijual. kadang apa maunya tidak bisa ditebak dan sedikit egois.

Physical Description

General Physical Condition

Body Features

Facial Features

Special abilities

Mental characteristics

Personal history

Employment

Accomplishments & Achievements

  menjadi wakil kapten kapal meski gak pernah naik pangkat lagi setelahnya diakibatkan sifatnya yang masih arogan.

Failures & Embarrassments

gak ya aku gak punya..... kegagalan... ahahah...hhhhh

Mental Trauma

bukan trauma tapi sejak dulu dia menghindari berenang di goa bawah air atau tempat sempit dibawah air.

Intellectual Characteristics

dia tahu apa yang perlu diketahui, tapi dia juga tak segan mengambil keputusan paling berbahaya sekalipun, sebelumnya dia akan meminta pendapat terlebih dahulu dengan yang lain jika sedang berkelompok.

Morality & Philosophy

dia tidak terlalu senang konsep menghidupkan kembali orang atau makhluk yang sudah mati. itu mengingatkannya pada hal-hal buruk yang bisa diakibatkan 'hal itu'.

Taboos

konon dulu dikapalnya selalu ada semacam mitos kalau tidak boleh ada tabaxi berwarna hitam ikut berlayar dikapalnya.

Personality Characteristics

Motivation

freedom

Likes & Dislikes

  • suka makanan laut,
  • tidak suka ganggang laut dan daging hewan darat.
  • gak suka wild magicnya badogg
  • tidak terlalu senang dengan kucing

  • sangat benci ████ ████ ████ ███████

    Vices & Personality flaws

    punya kecenderungan untuk berbuat kenakalan dan kejahatan jika sedang menganggur. tak segan menggunakan cara apapun untuk memenuhi kontrak tugasnya.

    Hygiene

    sering mandi air tawar kok soalnya air asin laut rawan merusak kulit.

    Social

    Contacts & Relations

     
    • selain kru kapalnya dia pernah sekali bicara dengan seekor kura-kura berkulit ungu besar yang dulunya mau ke halseamer meski begitu dia belum melihatnya dihalseamir dan dia tak tahu apakah kura-kura itu benar-benar sampai.
    • kuli golden wool vanya, yang memberinya tombak yang sudah diattune dan suka traktir jus ditavern.

    Religious Views

    atheis

    Hobbies & Pets

    koleksi tombak
    maling hal-hal kecil
    mungut benda-benda aneh saat quest dan memberinya kepada vanya.

    Speech

    kasar dan seperti marah tiap saat meski sebenarnya gak marah.

    Wealth & Financial state

    dikit lagi miskin

    angry and sassy fish from eastern sea

    View Character Profile
    Alignment
    Chaotic neutral
    Honorary & Occupational Titles
    reckless vice captain
    Age
    18 years old
    Birthplace
    eastern sea
    Children
    Current Residence
    halseamer
    Gender
    male
    Eyes
    yellow
    Hair
    blue fin
    Skin Tone/Pigmentation
    blue mackerel
    Height
    153 cm
    Weight
    53
    Quotes & Catchphrases
    "(person name), analysis."
    Known Languages
    primordial dan common, kadang dia bicara dengan minuman yang dia pesan ditavern.

    Remove these ads. Join the Worldbuilders Guild

    Druid hunter 2

    ingat gak soal druid hunter yang sebelumnya kita cek dihutan dekat pantai halseamer?   iya yang pakai topeng itu, dan ternyata gak cuma satu druid hunter yang dikabarkan berkeliaran disekitar halseamir. para ranger redwood memberi kami informasi bahwa ada druid hunter lain yang muncul dihutan tempat mereka tinggal dan kali ini kita gak cuma investigasi lagi tapi benar-benar memburu mereka.   karena ada dua target kami dari golden wool berdelapan atau sepuluh orang kalau tidak salah dibagi jadi dua kelompok. kami semua menyisir area berbeda juga meski masih dalam hutan.   aku kebagian hutan yang katanya rusak dan menghitam parah, area hutan ini disebut blight zone. semua yang ada disana tidak nampak hidup, sama seperti saat aku ikut misi druid hunter yang pertama.   kamu tau rasanya ketika kakimu menginjak rawa dan lumpur pekat, bau dan kemudian tanahnya seolah-olah bergerak. nah, kondisi hutannya seperti itu dan parah sekali.   hmmm... aku baru mencatat jurnal ini setelah sekitar beberapa minggu setelahnya, banyak hal yang aku lupa terutama setelah misi aku hampir tak bisa ingat banyak hal. untuk sekarang memang aku tidak mengambil misi berat dulu setelah misi druid hunter yang kedua ini.   oke sampai dimana kita.   ah, untuk party sendiri aku kembali bareng alice yang menjadi druid kami. sisanya ada raoul, whisker, sekime, terus anak dari cabang golden guild lain bernama hikaru. men, kalo diingat lagi aku berhutang budi padanya.   saat kami datang kelokasi, kami menemukan druid hunter terang-terangan menyambut kami. aku kurang jelas melihat wujudnya tapi yang jelas dia wanita. dia menyambut kami dengan ramah layaknya seorang ibu, tapi aku tak punya ibu dan kurasa misi tetaplah misi dan ini misi berburu targetku adalah orang dewasa juga. benar, aku terikat kontrak misi dari guild dan aku tidak akan pulang sampai misinya selesai.   bisa ditebak selanjutnya kita semua tidak mendengarkan wanita tersebut, sibuk menumbangkan anak buahnya dan dia. menjadi anak-anak durhaka awowkwkwk. semuanya nampak percaya diri dan yakin berhasil bertahan dipertempuran ini. sampai kami semua termasuk diriku benar-benar kelelahan, tanah yang sulit dipijak dan blight yang membuat sesak napas kami semua. tidak hanya musuh yang ingin mengalahkan kami tapi lingkungan tempat kami bertempur tidak mendukung kami.   aku beberapa kali tumbang juga tapi aku sudah tak menghitung berapa, napasku sesak rasanya jika udara tidak mendukungku untuk bernapas air sebaskom pun tak masalah. tenggorokan bahkan insang yang lama tidak dipakai terasa kering dan nyeri, kakiku terasa kebas tetapi kupaksa berlari. tanganku? jangan ditanya soal itu, kedua tanganku hampir sulit mengangkat glaive setinggi saat pertama kali datang kehutan.   kita diburu waktu, stamina kami turun drastis. whisker yang kecil badannya ketindihan monster, aku pikir dia akan mati saat itu. untungnya dia berhasil bertahan.   setengah pertarungan berlangsung aku meminta bantuan pada alice, kita perlu bantuan dari luar karena kondisi sudah tidak menguntungkan dan jika ditahan lebih lama lagi. bukan tidak mungkin hikaru juga akan tumbang disini, dia yang paling kuat diantara kami tapi aku bisa lihat dia juga kewalahan.   bala bantuan dari redwood datang dan setidaknya kami bisa sedikit bernapas lega. sampai aku ingin mengayunkan glaiveku lagi tanganku... gemetar, sepertinya terkilir atau pendarahan setelah sebelumnya tumbang untuk kedua kalinya.   tidak ada cara lain pikirku, aku taruh glaiveku ditanah dan kemudian aku------ (tulisan bagian ini dicoret karena biru tidak mau meneruskan informasi ini lebih lanjut didalam catatan fisik)     ah, misi kita berhasil tenang saja. kita pulang semua dan selamat sampai dijalan kami bertemu seekor rubah putih. cantik sekali dan silau, dia memberi makan kami, awalnya aku menolak makanan sampai aku dijejalkan dimsum.   oalah aku kembali semaput tapi kenapa karena dimsum, pasti dimsum basi itu.

    Scouting cockratice

    aku.... perlu duit.... jadi nanti semoga ada waktu buat pitfight.     hmm misi kali ini scouting lagi, terakhir kali scouting rasanya.... aku tidak merasa ingin menceritakannya kembali. penuh trauma soalnya ahahahah.   berbekal pengalaman itu aku mungkin tak akan mau konfrontasi langsung dengan target yaitu ayam cockraticenya. misi kami mengawasi dan mencari tau, kita tak akan sembarangan bertarung dengan musuh yang tidak kita ketahui.   well alasan aku berani bertarung dengan druid hunter karena aku setidaknya tau seperti apa dia bertarung. tapi cockratice itu adalah hewan dan mereka bisa saja melakukan hal yang tidak bisa kutebak.   jadi misinya harusnya mudah tapi... si...syla....sy.... astaga aku lupa namanya siapa. sebut saja gadisnya bajogg, dia meminta kami membawanya ke desa starseeker, masalahnya kami dengar tempat itu dan disekitar danau deda sendiri sudah tidak berpenghuni. aku menyarankan dia memakai apalah untuk melindungi diri, tapi agio punya ide lain dengan membawa gadisnya bajogg menuju kemah pengungsian yang dekat gunung. disana ada warga starseeker yang mengungsi karena bencana ayam.   kali ini misi dilaksanakan oleh. thozal dan agio untuk membantuku melindungi loha karena dia juga ikut, aku rasa membawa loha akan berguna disituasi tertentu dia sangat pandai dan sabar. kita juga membawa satu senior pemanah bernama nathan. belajar dari misi scouting sebelumnya, gordon itu juga pemanah dan kita tak pernah tersesat diperjalanan jauh dengannya.   party yang sempurna dan aku leader kali ini, ya kan. sampai kita berdebat soal sapi liar yang kita temukan. padahal kita bisa memakannya tapi agio bilang jangan. hadeh.... yaudah... sampai dikemah pengungsian pun lagi-lagi kita berdua berdebat, aku membawa gadisnya bajogg itu karena kupikir ayahnya ada dikemah pengungsian ya dia ke starseeker dengan niat mencari ayahnya sih... tapi ternyata ayahnya jadi batu disana dan ditinggal distarseeker.   agio bersikerasa membawa patuh ayahnya sigadis bajogg dan aku merasa harusnya itu tak perlu, selain berat bisa saja menghambat perjalanan juga.   menghambat perjalanan = resiko ditemukan musuh   akhirnya aku menyerah dan mengikuti apa maunya party ini, tetapi dengan syarat jika perjalanan kita mulus. kalau tidak aku tak mau party ini berlama-lama diarea konflik.   benar saja baru bangun pagi dihutan setelah perjalanan. kami semua dihadang orang-orang aneh, dari sekian musuh kenapa orang-orang aneh. aku pikir kita akan bertemu cockratice dan ternyata tidak. kenapa malah sesuatu diluar ekspetasi.   mana banyak banget dan kita dikepung, abis itu kita ketemu orang aneh tapi nenek-nenek. dan tuh nenek ternyata pimpinan keroco nyebelin yang ngepung kita dan dia kuat sekali aku disentil dan terlempar jauh kebelakang. jadi akhirnya mau tak mau kita beresin dulu kroco ini sampai selesai...   selesainya bukan karena semuanya sudah mati kita bunuh, tapi karena...   ADA COCKRATICE.   jadi kita lari jauh-jauh sampe gak dikejar lagi sama tuh ayam. mana ayamnya pakai sepatu bagus betul... pelari handal.   untungnya selamat semua, kita jalan mutarin danau dan dari situ perjalanan aman meski kami masih melihat ada ayam besar itu ntah dihutan atau ditengah danau berenang kayak bebek.   sambil mencari deda aku menelurusi pinggiran danau dan menemukan banyak rumah rusak, kapal rusak, bangunan hancur. dan dead village sendiri beneran kayak mati dan gak ada orang bahkan penjahat disana. kupikir dengan segala rumor yang kudapat ditavern aku kira dead village bakal ada cultist atau apapun.   ternyata beneran kosong dan kita bahkan tidak menemukan deda dan kapalnya.   aku hampir menyerah kalau tidak ketemu kami terpaksa kembali ke halseamir karena itu pertanda tidak baik. bahkan kami menemukan prajurit dari sinkey yang memburu ayam raksasa itu tapi mereka sepertinya benar-benar telak kalah, prajurit yang semangatnya turun tidak akan banyak membantu jadi aku tinggalkan saja mereka dan meneruskan perjalanan.   sampailah kami distarseeker village, ada gapuranya soalnya jadi bener. aku dan thozal berjaga diluar sedangkan sisanya mencari patung ayah gadisnya bajogg. mereka menemukannya dan kita juga akhirnya menemukan deda didermaga starseeker dan kapalnya juga. setelah menemukan semuanya kami kembali ke perkemahan dan sedikit menghindar dari ayam besar cockratice. dijalan juga saat pulang kehalseamir kami nemu caravan isinya para pendekar dari million island dan menuju ketimur untuk turnamen pitfight. thozal bilang mungkin saja itu turnamen yang ditawarkan orang misterius saat kita pitfight beberapa minggu lalu, kalau ditimur sepertinya aku tak akan kesana.   dan misi itu memberikan kami informasi bahwa tidak hanya cockratice yang menjadi bahaya tapi juga nenek misterius dengana anak buahnya, dan monster lain yang berurusan dengan cockratice itu.   setidaknya tidak ada yang terluka parah kali ini. fyuuuhh. akan kulaporkan pada banain dalam bentuk poin-poinnya saja nanti.

    druid hunter

    oke aku mulai darimana ya.   kalian ingat kan orang aneh besar yang pernah kuceritakan saat misi scout pertama, bukan yang bawa javelin dan topengan kuning itu. yang orang aneh besar pertama. dia yang menyerang thozal dan aku pakai kapak.   betul yang itu kamu gak salah ingat, jadi misiku adalah mencari orang itu. kali ini dengan anggota party senior karena katanya masalahnya cukup berat. alasanku ikut sebenarnya tidak sekuat druid-druid yang kali ini ikut misi. aku cuma ikut karena sepertinya cuma aku yang pernah melihat target misi ini secara langsung, selain itu sepertinya party ini perlu orang yang nahan musuh digaris depan.   jadi party kali ini ada.   winka, fael, alice mereka semua adalah druid yang ada digolden wool dan punya masalah pribadi dengan orang aneh itu. kemudian ada vivi dan henderson, mereka berdua kayaknya sudah sepaket kalo pergi kemanapun. henderson sendiri bukan orang tapi senjata yang bisa bicara (aku sudah gak aneh lagi dengan senjata yang bisa bicara ada banyak hal yang sudah kualami bahkan sebelum berada dihalseamir). dan cobalt, betul kita pernah satu party dia agak sedikit aneh tapi sangat keren. hanya saja dia malah lupa kita pernah satu misi yang sama.   jadi hutan yang jadi tempat untuk misi kali ini tidak jauh dari halseamir, itu hutan pesisir dimana ada banyak tanaman bakau ketika semakin dekat dengan pantai. sebenarnya aku agak canggung juga dengan party ini jadi aku ikutin instruksi aja kayak jaga malam bareng vivi, tapi namanya tugas aku tak boleh mengeluh. misi adalah misi dan aku pastikan tak ada yang menjadi korban diantara mereka.   jika ada yang perlu mati akan kupastikan itu cuma aku sendiri.   ya bukan berarti aku ingin mati, hanya saja musuh kali ini mungkin berat dan aku kurang percaya diri.   hahaha sejak hari 'itu' aku meragukan apakah aku bisa menghadapi situasi yang sama dimasa depan.   oke cukup balik lagi pada misi, perjalanan kami tuh lancar. tapi pas jaga malam memang aku sempat melihat hal ganjil dihutan kering sepi ini. tetapi, kurasa itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan. dan aku juga sempat mengawasi di area pasir pantai untuk melihat hutan dari luar dengan jelas.   dan dipenghujung hutan dekat dengan rawa air payau dan hutan bakau akhirnya kami semua menemukan target operasi kali ini, saat itu sudah malam dan hanya bulan yang ditutupi awan tipis yang menerangi hutan ini. sungguh jika bukan karena aku bisa melihat dalam gelap, tempat ini bukanlah tempat yang cocok untuk bertarung terutama kami dikepung pohon bakau dan air payau surut yang bisa saja amblas atau malah air pasang yang akan menghambat kami.   kali ini aku membawa shield bukan untuk perlindungan diri tapi agar lumayan berbaur dengan yang lain, oh iya aku pernah bilang aku mengaku druid dihadapan orang aneh itu. iya, dia masih mengira aku druid makanya aku mengelabuinya dengan shield agar dia meremehkan kekuatan fisikku dan membuatnya lengah.   pertarungan sengit sekali aku merasa target kali ini sekeras batu, dan kami gak cuma melawan satu tapi sekitar enam musuh sekaligus. mau tak mau aku hanya bisa menahan yang besar dan yang lainnya diurus sama alice dan vivi. winka lalu punya ide dan menawarkanku sihir agar bisa menjadi besar. setidaknya agar imbang dan menarik perhatian musuh yang lain untuk tak mengganggu fael dan cobalt karena mereka berdua cukup rentan.   druid memang sangat berguna sih aku mengakuinya, ini baru pertama kali aku kerjasama dengan para druid. tidak ada druid dikapalku jadi aku benar-benar tidak mengetahui banyak soal mereka.   tau gak yang bikin kaget adalah si... emmm sebut saja druid hunter.   DIA BISA MEMBESAR JUGA, SIYAL INIMAH HIDUP ATAU MATI.   pikirku begitu aku merasa tidak banyak melukainya, tubuhku juga sudah luka parah dan yang menahanku untuk tidak mati adalah rasa tanggung jawab untuk tidak membuat druid hunter ini menyerang yang lain dan sihir penyembuhan dari fael dan winka. dan aku sangat kelelahan, kakiku seperti semakin tenggelam dalam genangan air payau.   SIAL.   aku terpojok.   dan saat itu aku merasa, aku akan mati beberapa detik saat kapak druid hunter berayun sekali lagi. sampai ketika aku merasa sekilas penglihatanku bukan diarena pertempuran tapi ditengah lautan dingin kosong, sensasi yang aneh dan aku melihat ada bayangan besar seperti monster hiu didepanku.   dan begitu aku mengedipkan mata sekali lagi, aku menahan serangan druid hunter dan menemukan kepalaku ada yang berbeda.... ya aku gak mikirin itu yang penting ini druid hunternya diberesin dulu. capek banget dan aku tak bisa bertarung selamanya.   iya betul gak bisa oek, aku semaput dua kali dan kali ini musuh kok kayak berevolusi anying. itu sampe pohon gede yang tadinya diem sekarang gerak. kalo henderson senjata bicara aku siap untuk menerima, lah pohon ini gimana kok bisa aaaaaaa...   dalam keadaan sudah banyak dari kami yang kelelahan lalu para druid dan bahkan cobalt yang kini main fisik untuk menyerang druid hunter dan pohon raksasa itu.   yah sisanya aku tak ingat karena aku juga capek.   vivi dan aku menyerang druid hunter yang mulai mendatangi para druid sekali lagi. aku yakin setidaknya satu serangan lagi druid hunter itu bisa tumbang. aku serahkan sisanya pada para druid karena tanganku sudah tak sanggup mengangkat senjataku.   dan BOOM!!   tiba-tiba ada cahaya besar turun dari bulan dan mengenai musuh kami. aku bisa melihat winka terluka dan alice mengangkat tangannya. apakah itu sihir alice? aku tak tahu yang penting... objektif misi ini diselesaikan.   dan benar saja misi kami selesai, aku bisa duduk diatas air. bodo amat lah mau air mau api aku akan duduk. tanganku bergetar hebat mungkin karena hantaman kapak yang kutahan dengan glaiveku tadi.   waw, bulannya cantik dan besar. pikirku.   sampai aku merasakan ada sesuatu yang seperti amplas dan lunak, ternyata ada anak hiu ditanganku.   "ngapain kamu disini?" tanyaku panik, ya aku tidak ada ekspetasi hewan itu akan menjawab. kupikir mungkin dia tersapu air pasang dan terjebak dalam pertempuran kami tadi.   kasian, jadi aku kembalikan kepantai. awalnya gak mau pergi tapi kudorong dikit baru mau pergi. well aku sepertinya melihat sesuatu, tapi kuabaikan saja tidak penting karena aku merasa pinggangku menghilang dari tempatnya.   sakit....

    malink ayam
    musim panas halseamir, malam hari

    >> maling ayam >> kecebur ditumpukan tai ayam >> ayamnya ternyata jago silat >> gelud biwu vs ayam gak bisa dibilang seri pokoknya takud >> ketahuan yang jaga ayam >> dikejar kejar ayam dan penjaga ayam >> kabur >> ayamnya ternyata jagoan dan diproteksi sama pak lurah crime lord halseamir >> diburon crime lord halseamir sekarang

    thrilling tales of sand shark
    wilayah gurun diselatan, musim panas (?) aku menulis ini saat sudah sampai dihalseamir

    mulai darimana ya.... aku agak lupa tapi kita ditugaskan banain untuk memburu seekor monster berbentuk hiu tapi yang mengejutkanku adalah hiu itu 'berenang' didalam pasir. aku rasa pengalamanku mengusir monster laut dari dermaga cukup membantu.   harusnya begitu tetapi aku tak pernah berburu monster dengan perilaku layaknya ikan hiu tapi berenang dipadang pasir, dan aku bahkan tidak mau menyentuh daerah yang panasnya bisa membuatku matang dalam setengah hari. satu kata yang ingin kuucapkan saat melakukan pekerjaan dari banain ini adalah.   GILA.   dan itu gak berlebihan, aku benar-benar kesulitan dengan gerakan monster ini yang suka berpindah dengan cepat didalam pasir, jika ini lautan aku akan lebih mudah melihat gerakan mereka saat menyelam. benar-benar merugikan sekali bagiku. meskipun monster ini terlihat sama dengan hiu dilaut, tetap saja pengalamanku tidak banyak membantu.   bahkan bajogg yang kutahu lebih kuat dariku pun kesulitan dia beberapa kali diserang dan dihantam. pasir-pasir ini membuat mataku perih, sialan aku tak akan menerima pekerjaan dipadang pasir jika tak ada uang didepan. kemudian, monster ini memiliki semacam lapisan cangkang dan bahkan dilaut pun tipikal monster ini sangat sulit untuk dihajar.   kemudian badai pasir, yah badai dimana-mana merepotkan untuk orang yang berjalan dengan dua kaki diatas tanah. beruntung owlin yang ikut dengan kita tidak terseret angin, disaat seperti ini bajogg malah dibawa oleh monster itu. berapa kali rasanya aku mau marah tapi aku menahan marahku dan fokus untuk mencarinya. tidak lucu jika senior harus mati ditempat ini.   pencarian itu kemudian mengarahkan kami kesebuah tempat yang terlihat seperti reruntuhan. suara air dan burung, instingku mengatakan ada air disekitar situ dan benar saja ada kubangan oasis jernih ditengahnya.   nathan memberitahu aku bahwa monster itu menuju oasis dan aku tanpa mikir langsung terjun ke air mencari orc hijau yang harusnya tak sulit ditemukan didalam sana. dan untungnya dia selamat.   awalnya aku bernapas lega sampai ketika aku menyerang monster itu dengan senjata baru yang selain tombak pemberian vanya sampai entah bagaimana aku melihat bajogg melepaskan sihir lagi.   aku.... aku tak ingat apa yang terjadi tapi setelahnya aku merasa badanku terkejut bukan main dan aku langsung tak sadarkan diri.   dan setelahnya aku merasakan mulutku dijejalin sesuatu yang rasanya mengerikan. kamu tahu ketika sotong mati ditengah laut beberapa hari bersama tintanya udah dikerubungi belatung, aku yakin lebih baik aku menelan ubur-ubur dibanding apa yang kutelan barusan. yah setidaknya nathan membangunkanku meski kita kembali diserang oleh monster itu.   intinya kita terus menyerang monster itu meski aku sudah sangat lelah sekali, pertarungan yang lama tapi sepertinya tubuhku menolak tumbang. nathan membantu banyak hal aku berhutang budi padanya nanti kubalas. tapi, hei kita berhasil dan aku bermandikan darah berwarna hitam yang bau mirip dengan apa yang kumakan saat aku pingsan tadi.   (at this point aku kesal dengan bajogg karena dia tak bisa mengontrol sihirnya, dan cobalt sipengamen itu menusuk bahuku tanpa sengaja pakai pisau tapi dia lebih mending dari bajogg yang hampir membunuhku tiga atau empat kali)   omong-omong ada sesuatu yang menggangguku saat kita sedikit investigasi mayat monsternya, tapi aku tak akan meninggalkan jejak apapun soal itu didalam buku jurnal ini.   sisanya ya aku merasakan racun kaktus, aku tidak ikut investigasi sekitar oasis itu bersama yang lain, aku terlalu lelah untuk memikirkan hal lain. tubuhku bau dan basah, tempat ini panas sekali meski aku berenang dioasis sekalipun.   catatan lain aku sakit kepala dan dimandiin marie dikamar mandi tavern.

    my first land scouting mission
    musim panas halseamer golden guild

    Oh... ingat soal briefing yang kemarin, jadi akhirnya kita beneran ditugasin untuk scouting. kami memilih rute utara ditiga titik tempat untuk diinvestigasi. pertama itu kehutan mati yang dekat tebing laut, lalu didekat tower ares (aku mikirnya itu mercusuar sih), dan hutan tempat pembunuhan agamawan dan itu juga hutan.   Jadi pertama kita kan kehutan yang mati massal itu, awalnya kan kupikir hutan matinya itu hutan mati pada umumnya yang meranggas gitu akibat kekurangan air, ternyata sampai disana hutan matinya itu tidak normal. kalau aku deskripsikan saat investigasi itu hutannya mati menghitam hampir tak ada daun dan tak ada hewan-hewan disana. kayak... gak ada kehidupan gitu, karena kondisinya begitu kan aku ngecek pepohonan pertama kali dan nemu kayak bekas cakaran gitu dipohon atau kayak bekas diserang pohonnya. kupikir ini akibat tanah yang kurang nutrisi, biasanya kan hutan kelp kalo pada mati itu akibat air lautnya kurang bagus. kayaknya bukan deh.   sampe disana kita ketemu kayak orang, segede thozal si orc atau mungkin lebih besar. gordon maju duluan kita disuruh dibelakangnya dia. aku juga maju sedikit gitu kan yang lain pada dibelakang. gordon berusaha kayak bicara atau negosiasi gitu tapi kurang jelas terdengar ke aku. dan ini thozal mau cari gara-gara pula. aku gak inget apa yang dibicarakan gordon pada orang itu tapi pas itu loha juga ikut ngelihatin. sampai beberapa menit gitu kan tetiba caleb diserang untungnya dia gak kenapa-napa. abis itu thozal diliatin gitu sama sosok gede tersebut dan diserang juga. gila, aku ngeliatnya itu deket banget gitu dan kapaknya bisa balik lagi ketangan sosok besar itu. thozal kayaknya gak terluka akhirnya aku sok-sok an bilang gini.   "bang aku druid cinta alam bukan cinta pertarungan."   ngasal aja eh tetiba dia malah nyerang aku, untungnya gak kena aku bisa nginder. tapi ngeliat kerusakan cuma dengan pukulannya dia doang aku ngerasa kek wah bahaya ini. tapi apa yang aku katakan dan reaksi sosok misterius itu aku simpan baik-baik diotak. kita lari semua dan mundur. gordon bilang emang ini misi scouting aja dan kita sepakat mundur. tapi, kayaknya thozal kesal deh gak tau kenapa.   abis itu kita capek banget gordon memutuskan buat kita istirahat aja. yang jaga itu aku sama thozal yang lain istirahat, awalnya niatnya istirahat sampai thozal kayak denger lolongan serigala tapi aku gak dengar sih. jadi kita investigasi dan ketemu serigalanya tiga ekor. jadi aku langsung babat aja kupikir kan mayan bisa dapat bulu sama daging sebagai oleh-oleh. ternyata serigalanya tangguh banget aku tidak melihat darah mereka merah tapi hitam dan baunya tak enak, meski begitu aku gak terlalu peduli karena thozal ternyata dikepung dua serigala aku langsung loncat dari tebing kecil kebawah buat bantuin thozal dari sergapan serigala aneh ini. beberapa detik tiba-tiba ada anak panah ngebunuh satu serigala dan ternyata itu gordon. aku langsung serang satu serigala yang dikepung thozal dan aku kita udah berhasil ngalahin satu persatu dan yang awalnya tadi situasinya kurang bagus berbalik dan kita bertiga berhasil selamat dan ngebunuh tiga serigala bau ini.   gordon investigasi bentar aku bilang aku mau dapat sesuatu dari serigala ini tapi dilarang sama gordon buat bawa apapun dari mereka. yah.... sedikit kecewa sih.   sisanya aku agak-agak lupa tapi loha ngobatin luka akibat cakaran diperutku. perih soalnya tadi gak kerasa karena lagi semangat ahahah. mungkin bisa nanya sedikit sama gordon karena aku ngomong soal yang insiden dihutan mati.   abis dimenara ares tuh aku bisa liat menaranya tapi kita gak kesana karena tiba-tiba aku ngeliat seseorang berjubah gitu dipepohonan lebat. jubahnya merah kontras banget dengan hijau hutan sampai aku melihat paruh putih dan bulu. karena aku familiar sekali dengan bentuk fisik kayak gitu aku langsung buru-buru datangin sosok itu. dan benar dugaanku dia seorang kenku, salah satu kru kapalku dulu adalah kenku dan kebanyakan dari mereka memang orang-orang baik aku hanya mengikuti insting. kita nanyain beberapa hal tapi sayangnya aku juga lupa apa yang kita tanyakan pada dia (mungkin gordon lebih tau) tapi yang kuingat itu dia namanya spanias apa gitu dan nyari orang yang pakai baju sama dengannya. aku tidak tahu tapi temen-temen lain tahu dan bilang kalo orang itu ada halseamir dan tavern golden wool. jadinya aku tunjukin jalan aja (semoga berhasil spanias).   dan dia ngasih aku bulu gagak dari badannya (gak bisa dijual mungkin kugunakan untuk aksesoris tas aja semoga kita ketemu dilain waktu ya, seru juga ngomong sama kenku satu itu tapi sepertinya mending dia ketemu dulu sama orang yang dia cari).   abis itu kita lanjut jalan aja yang kita temui cuma kenku itu dan sisanya aku tidur, dan gak ada insiden apa-apa.   akhirnya kita sampai keujung perjalanan gitu kan, nah kita ngikutin jalan wagon masih rame wagon dan ternyata lokasi selanjutnya itu dihutan. aku gak tau apapun soal hutan ini dan aku gak familiar dengan hutan yang jauh dari pantai atau tepi laut.   kita masuk dan gelap berkabut gitu, hutannya juga lumayan tebel. aku mau maju eh ditarik gordon disuruh diem. kayaknya dia liat sesuatu, akhirnya yaaa dikasih tau lah kalo mereka liat sosok tinggi besar didalam hutan lagi ngelakuin... kayaknya motong apa gitu ingatanku kurang jelas tapi emang pas itu kita investigasi dan aku gak nemu apapun sayangnya (mungkin bisa nanya sama yang lain nanti).   dan disitu mmmm.... gimana bilangnya ya. situasinya kacau banget orang itu kuat sekali, kalo digambarin sih kayak kamu dikejar-kejar sesuatu yang kamu gak tau tapi tiba-tiba tanganmu udah kepotong jadi dua. kira-kira begitu, agio terluka parah tanpa sebab aku pikir itu kayaknya sihir ntah dari orang misterius besar itu atau yang lain. tanpa pikir panjang aku langsung bawa agio pergi dari hutan.   berat... berat banget badannya tapi kalo gak ada yang nyeret siapa lagi. aku tahu sosok itu tak bisa kita lawan dan sihir itu berbahaya, satu-satunya sihir yang bisa kupakai adalah membuat kabut dan itu bahkan tak cukup untuk menahan sosok itu. aku tidak masalah lari, aku pernah lari dari hal-hal yang tidak diinginkan dan tentu saja ini bukan pengecualian. aku terluka berat pas kena serangan sosok besar itu, rasa sakit itu gak berasa karena aku terlanjur tidak mikir lagi apapun dibelakang. fokus pas itu adalah bawa agio keluar dulu dan mikir lainnya nanti.   agio sudah keluar aku liat satu persatu orang dari kelompokku dan gordon tidak keluar lama sekali, aku pikir ini udah bahaya banget. bekal potion kuabisin buat nahan pendarahan. aku langsung masuk lagi kehutan dan bilang sama agio buat jangan liat kebelakang, rencanaku jangka pendek banget aku akan mengalihkan perhatian sosok itu dulu dan hampir saja aku kena serang. kurasa keberuntunganku hampir habis saat itu sampai aku melihat kabut disamping. aku langsung loncat kekabut yang tebal dipepohonan dan mancing dia dengan teriak didalam kabut tapi aku langsung pergi ketempat gordon dengan cepat dan untungnya ketemu dengan cepat dan ada caleb pula.   dan yah, seperti yang kubilang tadi sihir itu serem. untungnya kita semua selamat.   sisanya mungkin tak penting.... yah kita kembali kemenara ares, dan untungnya kita bisa pulang cepat lewat situ dan kurasa ada satu atau beberapa alasan kenapa aku tak terlalu suka penyihir dan sihir... tapi bukan berarti aku membencinya ya.  

    briefing
    musim panas halseamer.

    tadi malam persiapan untuk scouting dan diberi beberapa pilihan tempat yang bisa dikunjungi. rutenya jauh-jauh jadi kami kayaknya perlu sedikit berdiskusi enaknya kemana aja. beberapa tempat terdengar berbahaya seperti death village.   aku harus mikirin matang-matang soalnya aku belum terlalu hapal daratan. biasanya aku bertugasnya dipantai-pantai atau dipinggiran laut untuk ekspedisi darat. jarang sampai masuk kehutan atau pegunungan. amannya sih aku akan memilih daratan yang masih dekat dengan pantai.   melihat sedikit orang-orang yang akan ikut scouting.   ada loha sepertinya dia sudah kenal betul dengan daerah halseamer dan orang-orang guild. kemudian gordon yang ternyata juga sudah familiar dengan guild dan sekitarnya dan ini bagus sekali karena aku belum benar-benar kenal tempat ini setidaknya kami tidak benar-benar buta arah.   hmmm... setelahnya ada agio dia terlihat kuat dan besar. ras goliath itu jarang sekali aku temukan saat masih berada dilaut timur. kudengar mereka memang berada didaratan yang tersembunyi dan dia terlihat baik dan lembut seperti rambutnya. armornya tebal.   thozal... ya.... eughh orc itu keras kepala. dan tidak ramah apalagi pridenya tinggi sekali. aku juga jarang melihat orc sama seperti goliath. ini sepertinya pertama kali aku satu tim dengan dua ras ini,   oh, disampingku tadi ada caleb... ras tiefling itu banyak sekali jadi aku sudah terbiasa melihat mereka, aku tidak masalah dengan tiefling pun. dia terlihat mudah diatur juga.   petualangan nanti sepertinya akan.... banyak insiden, kuharap banyak juga yang bisa dipungut. aku perlu uang berada disini menguras dompet sekali.

    Comments

    Please Login in order to comment!