The Forsaken, Ghost of a Devotee

_{Quest ini kami dapatkan melalui serikat para penyihir, Golden Eye.
 
Kabarnya, kami; Saya, Tuan Hirai, Tuan Sunshine, dan Tuan Adaman, dengan bantuan Tuan Bajogg, yang datang jauh jauh dari Halseamer membawa berbagai titipan, mendapatkan kesempatan ini untuk menghindari adanya intrik internal perserikatan Golden Wing, berhubung kami masih petualang amatir di bawah asuhan Golden Wool. Kabarnya juga, tim pencari yang pertama dikirimkan tidak kunjung kembali sedang tim kedua tidak menemukan jejak mereka sama sekali, mungkin karena itu pula Tuan Bajogg dikirimkan bersama kami. Kebetulan yang baik menurut saya, karena toh kami mendapatkan pengalaman serta upah yang dapat digunakan untuk melanjutkan perjalanan.
 
Saya tidak akan berbohong, kembali ke Calling setelah sekian lama membuat saya sedikit berdebar, meskipun hanya di Barden.
 
Walau sudah terbilang tua, saya tidak menyangka katedral di bawah pengaruh Reilitch bisa mencapai keadaan seperti itu, hancur, usang, dan alih pusat pembaptisan terlihat lebih seperti pusat jagal dengan banyaknya nisan dan jasad yang tercecer. Terlebih dengan bagaimana kami dapat mendengar jeritan mahluk tersebut dari luar.
 
Berdasarkan apa yang kami dapat, mahluk ini dahulunya seorang yang mengabdi dalam jalan umat. Agaknya ironis bagaimana takdir mempertemukannya dengan seekor iblis berjulukan Eater of Hope yang kemudian dia telan sebagai upaya untuk menyegelnya. Mungkin residu dari metoda ini yang menyebabkan perubahan raganya? Nona Ruby berkata yang seperti itu adalah jalan orang orang yang telah berputus asa. Di akhir penghikmatannya kami menemukan sebuah peti mati, nampaknya telah digali kembali, dan secarik kertas yang mengisahkan penyesalan serta perjuangan penghuninya mengubur raganya sendiri. Mengkhawatirkan. Alih alih jatuh ke tangan yang salah kami memutuskan untuk membawa empat pedang dan barang berharga lain yang kami temukan kembali pulang. Saya mensyukuri keselamatan kami semua.}