Remove these ads. Join the Worldbuilders Guild
Fri 30th Sep 2022 11:42

Underground Dungeon

by Hirai Ignicia

Jadi gw---diajakin nyari harta sama Rusu, dengan party yang isinya Sky, Solaru, sama Fjall, dan Whisker. Gw sih no problem meski sempat ada ide aneh-aneh.
 
Fjall itu anggota baru, dah bapak-bapak--gak sih lebih ke kakek. Soalnya gampang encokan .
 
Intinya, Sky, Solaru, dan Rusu semacam nemu petunjuk mencari harta dan berakhir di sebuah kuil. Kita berenam plus satu gagak gembul pergi ke lokasi tersebut. Pas perjalanan, kita lihat ada area hutan blight, dikelilingi wood elf. Sepertinya ada sesuatu.
 
Lah si Solaru sama Fjall malah mau ke sana, gw sama Sky auto tahan mereka buat balik ke tujuan utama.
 
Sampailah kita di kuil. Kuilnya seperti sudah lama ditinggalnya, entah kenapa mengingatkan gw soal katedral yang ditinggalkan juga, dah lama, dah hancur. Bedanya yang ini seperti menyatu dengan alam, kalo di Caling kan hancur kayak tempat horor gitu. Ini ada sungai juga. Dan oops, gagak gemuk itu malah terbang balik ke kumpulan gagak yang ada di kuil, malah nari-nari. Total ada 13 gagak.
 
Di sana ternyata ada seseorang bernama Iilmar, dia ternyata yang sering dateng buat kasih makan gagak dan kadang-kadang membersihkan tempat ini. Alasannya karena tempat ini dulunya diurus temannya, gw mikirnya temennya ini seperti semacam Uskup Agung-nya kuil ini. Karena dia bilangnya semenjak temennya mati, para imam di sini kehilangan arah dan pindah ke kuil yang di kota. Jadi nggak ada yang urus. Akhirnya malah jadi sarang bandit. Oh ya, kuil ini ternyata kuil penyembah dewa laut katanya. Sayangnya Iilmar bukan orang yang religius, dia nggak ngurus gitu.
 
Ilmar sendiri dia juga nggak ada urusan sama bandit karena ya nggak ada untungnya juga, dan pintu rahasia--iya gw baru dikasih tau ternyata ada pintu rahasia, itu para bandit suka masuk ke situ tapi nggak keluar lagi, tapi ada yang keluar balik gitu cuman ya lebih seringnya nggak keluar. Berarti ada jalan keluar lain. Dari informasi, ada di daerah timur laut.
 
Sekalinya keluar itu ya luka-luka. Makanya Iilmar bisa dapat informasi kalau di dalam dungeon itu aslinya basement penyimpanan kuil gitu, dan kondisinya memang udaranya agak tipis, bisa jadi ada jebakan? Dan bisa runtuh jika terkena serangan yang besar dan itu beresiko besar kita terjebak di ruangan dan tidak bisa keluar, kita bisa mati karena kehabisan nafas. Gw coba tanya apakah ada gas beracun dibawah karena ya bisa berpotensi bikin ledakan sih misal kita pakai spell api. Katanya nggak ada. Lalu gw minta yang lain menyingkir sebentar karena ini kan kuil kan ya, gw mau coba divine sense gitu di pintu masuk dungeonnya apakah ada makhluk berbahaya atau tidak. Dan ya ini kuil, gw takutnya misal ada apa-apa yang lain ikut keseret ke plane lain kan nggak lucu.
 
Nggak ada presence apapun, hanya hawa holy dari kuilnya saja. Harusnya meski ada orang setidaknya gw bisa ngerasain gitu walau nggak tau rasnya apa. Berarti ini beneran nggak ada orang. Kenapa gw ngecek begitu karena Iilmar bilang terakhir orang datang itu sekitar 4 tahun yang lalu, tapi dia ke sini itu cuman 2 kali seminggu, ya kan bisa jadi ada yang datang tapi Iilmar nggak tau kan repot tetiba ketemu musuh.
 
Sambil bicara kita bebersih kuil. Anggap saja bayaran terima kasih sudah bantu kasih informasi. Iilmar aslinya juga nggak minat sama hartanya tapi dia minta kalau ada silver necklace, dia minta itu aja. Gw pikir itu mungkin kenangan dari temennya?
 
Dan ya kita mulai masuk. Awalnya emang lancar gitu perjalanan, beberapa pintu bisa dijebol tapi rawan juga karena dinding auto bergetar tanda bisa runtuh kapan saja. Sekalian sambil cek satu-satu kalau ada jebakan atau tidak, dan untungnya nggak ada jebakan.
 
Tapi, Sky malah bertingkah aneh, Dia bicara sendiri, sepertinya dia nemu hantu. Ya gimana gw nggak tau ya, aneh kalau gw nggak tau soal urusan hantu apalagi gw dulu pernah berurusan sama hantu juga. Apalagi sampai Sky ditunjukkan tempat ya meski harus dijebol dulu. Tapi sebelum itu gw sama Rusu ngecek pintu besar dan ternyata ada jalan, tangga ke atas. Setelah itu gw balik lagi. Sky ternyata masih ngobrol.
 
Gw penasaran, coba divine sense. Dan yes, ada orang ketujuh. Tapi dia maunya ngobrol sama Sky, cuman ya gw ga peduli sih, selama nggak hostile, gw biarin. Kalo iya gw bakar pake sacred flame. Tapi gw lihat ada banner, gambar pari, tapi dah disregarded---dinodai gitu? Tapi nggak ada urusan. Dia katanya minta dicarikan sesuatu agar dia bisa mati dengan tenang.
 
It's remind me kejadian di necromancy hall, tapi bukan ingatan bagus ew-- tapi ya emang minta sesuatu biar mereka bisa mati dengan tenang.
 
Setelah itu kita lanjut pas Sky udah selesai interaksi. Kita pergi ke lantai atas tapi ternyata ada dua cabang jalan. Yang satu bersih nggak ada jejak, tapi yang satu ada jejak tanah yang baru. Sayangnya bukan manusia, itu jejakn lebih besar, hampir seukuran Fjall, tapi lebih besar. Oh no, yakin ini aman? Gw sama Rusu ngecek bagian yang nggak ada jejak, sementara Solaru, Sky, Fjall dan Whisker di bagian ada jejaknya.
 
Kita berdua nemu ruangan, banyak sarang laba-laba. Lalu ada lorong berisi beberapa pintu ruangan. Coba cek satu---anjir ada gumpalan bayi laba-laba. Tapi ada kotak---Rusu malah tach gitu MALAH NYEBAR REEEEEEEE kita kayak yaudahlah lawan dulu. Kali aja ada silver necklace. Solaru ternyata nyusul, tapi ya kita dikepung bayi laba-laba makin banyak, tapi pas Solaru bisa lepas dan kabur, gw dikerubungin.
 
Gw lihat ya bayi laba-laba ini takut api pas tadi Rusu takut-takutin. Akhirnya gw nekat, keluarin sayap api dan bakar diri sendiri pakai api suci. Biar gw bisa lepas gitu. Pintu ruangan belakang gw kebuka.
 
IYA ADA BAYI LABA-LABA LAGI NYEH tapi ya ada kotak lagi. Cuman ya ini kondisi begini mau nggak mau kita bakar dulu buat kabur AELAH FJALL BANTUIN GA PERLU NGOBROL ANEH-ANEH LHA.
 
Dan Rusu, spell api, didepan gw. Gw lihat, ada simbol yang gw kenal---nggak, lebih ke pernah gw lihat di ingatan senjata itu.
 
Tanda Mephisto. Di kening Rusu.
 
Kenapa gw bisa tau karena ya sebelumnya gw pernah lihat mata itu, lihat Mephisto pula ngomong sama Raph di ingatan senjata replika kakak gw.
 
Entah kenapa---gw ada perasaan amarah yang besar hampir nggak kekontrol lagi. Biasanya gw akan chill aja gitu misal ada yang berurusan sama setan kek atau gimana. Tapi gw tahan, gw tahan, tanpa sadar tangan gw genggam longsword yang di pinggang gw. Pikiran gw kek tahan, ingat sumpahlu apa, ingat janjilu apa, ingat apa yang diminta Rhain dan Michael, ingat tugaslu apa di sini, dia bukan Mephisto, dia beda orang. Meski ditahan, rasanya sakit.
 
Gw tau Rusu itu warlock sebelum jadi sorcerer karena dia cerita. Patronnya dulu itu setan hanya saja gw nggak tau siapa, tapi setau gw, lu sekali terikat setan, selama setan itu masih hidup, lu nggak bisa lepas dari jeratannya. Meski lu putus kontrak. Bagus malah masih hidup tapi justru karena masih hidup, nggak yakin bisa bebas atau nggak. Gw mencoba tenang. Tapi bener kan, si Rusu concern dan takut. Gw bilang it's ok. Dan ajak balik aja toh di sini bahaya sama cari yang lain.
 
Wait, gw nggak tau kenapa katanya Metatron kan Raph mencoba berteman dengan Mephisto? Apalagi siapa yang bakar gw belum tentu itu Mephisto kan karena api hitam itu bisa siapa saja katanya? Kenapa tanda di punggung gw---seolah nggak terima, perih. Raph? Ini ada apa?
 
Rusu keliatan kayak ada sesuatu yang ada di pikirannya ditahan, ada ketakutan gitu. Gw coba tenangin dan gw peluk. Mungkin ada sesuatu terjadi kayak Mephisto ngganggu pikirannya? Raph aja bisa kontak gw dari pikiran apalagi Mephisto anjir.
 
Jaga-jaga gw kasih spell Protection Evil and Good, gw siram paka holy water di kepalanya, gw keinget Adamant nyiram gw dan kasih gw spell yang sama pas gw dibakar api neraka. Sekilas gw lihat mata emas dari Rusu yang tadinya merah, tapi balik lagi jadi merah. Fjall ngasih---roar? Raungan macan or what? Biar Rusu sadar lagi. Tapi itu bukan teriakan amarah, itu teriakan kekhawatiran. At least setidaknya itu yang gw rasakan karena meski memang gw nggak punya orang tua, at least pernah ada figur ayah semacam itu.
 
Fjall ikut meluk Rusu. Dan entah kenapa ada api, ungu, besar, dan kita nggak kena? Tapi nggak tau itu besar banget gw nggak bisa perkirakan seberapa.
 
Setelah berakhir, gw bilang ke Rusu, buat nggak takut, karena gw juga masih harus ngejagain lu. Buat jaga janji gw. Setelah itu kita semua balik, untungnya pada nggak kena api tadi.
 
Kita keluar dan ya balik ke tavern. Dan uh---untuk sekarang gw akan lebih sering kontrol amarah gw lagi.